
Banjarnegara, 15 Juli 2025 – Masa Taaruf Siswa Madrasah (Matsama) di MTs Negeri 1 Banjarnegara tahun ajaran 2025/2026 tidak hanya diisi dengan pengenalan lingkungan sekolah. Lebih dari itu, kegiatan Matsama kali ini menyuarakan isu krusial di lingkungan sekolah “Stop Bullying, Wujudkan Toleransi dalam Perbedaan”, yang disampaikan langsung oleh guru Bimbingan Konseling (BK) madrasah.
Kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen MTs Negeri 1 Banjarnegara dalam mewujudkan madrasah sebagai tempat yang ramah bagi semua siswa “madrasahku surgaku”, di mana setiap individu merasa dihargai, diterima, dan aman untuk berkembang.
Penyampaian materi tersebut bertujuan untuk membentuk karakter siswa baru agar memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif. Dalam sesi khusus yang diampu oleh tim guru BK, para siswa diberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya toleransi, saling menghargai terutama terhadap adanya perbedaan di madrasah yang kemudian dimatangkan dengan pembahasan tentang bahaya bullying dan dampaknya, baik bagi korban maupun pelaku.
Peserta Matsama diajak untuk aktif ikut serta dalam diskusi tentang toleransi ditengah perbedaan. Menurut Nasiah Ningrum salah satu guru BK Madtsansa, banyak siswa yang sudah memahami terkait toleransi.
“Saling menghargai, menghormati…begitu jawab peserta matsama penuh antusias ketika ditanya pemahaman toleransi. Peserta matsama sudah memahami garis besar toleransi” tegas Nasiah Ningrum.
Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia berbangsa-bangsa, bersuku-suku tidak bisa terlepas dari perbedaan. Namun tidak lain tujuannya adalah untuk saling mengenal saling menghargai. Dan disitulah toleransi berperan.
“Bagi siswa baru penting sekali untuk memiliki sikap toleran, terlebih dengan latar belakang sekolah mereka yang bermacam-macam. Sekecil apapun pasti ada perbedaan yang akan muncul, kadang cara bicara atau logatnya ini juga jadi ejekan.” sambungnya.
Materi toleransi yang diberikan dipersempit pada lingkungan madrasah dengan mengajarkan kepada peserta bahwa menghormati dan menghargai itu adalah keharusan kepada siapapun, baik guru, tenaga pendidik ataupun petugas di sekolah yang lain. Siswa dengan cepat memahami bahwa menghargai tidak terbatas pada profesi.
Guru yang akrab disapa Nani ini menambahkan bahwa hal penting dalam toleransi adalah dimulai dari bagaimana kita menghargai diri sendiri.
“Ketika kita mampu menjaga kehormatan diri sendiri maka orang lain akan menghargai kita. Menghormati orang lain juga bentuk menjaga kehormatan diri sendiri. Menjaga ucapan, tindakan agar selalu sejalan dengan nilai dan norma yang ada.” ungkap Nani.
Ardian Apriliana yang juga pemateri dalam materi ini ikut melengkapi. Menurutnya dengan toleransi akan muncul akhlak mulia, dan dengan dijalankan secara istiqamah dan bersama-sama akan tumbuh keharmonisan. Menghormati diri sendiri dimulai dengan menjaga hati dan pikiran agar menebar kebaikan, disiplin sholat dan ibadah lain hal yang sangat penting.
“Kebaikan seperti magnet yang akan menarik kebaikan lain. Toleransi terhadap perbedaan akan mencegah terjadinya bullying yang sudah menjadi permasalahan yang meluas dan serius. Sehingga perlu pemahaman tentang bullying” terang Ardian Apriliana.
Peserta Matsama juga menyaksikan video tentang bullying, dengan antusias mereka menonton dan menyimak tayangan tersebut.
“Pemahaman sejak awal tentang pengertian jenis-jenis dan dampak bullying penting untuk mencegah terjadinya bullying. Perlu juga untuk tahu bahwa bullying dapat terjadi di media sosial.” Jelas Ardian.
Pesan khusus bagi anak baru adalah menjaga diri dengan baik dalam bersosialisasi, berperilaku yang baik dan mampu memposisikan diri dengan baik di lingkungan baru. Saling toleransi dan menghargai untuk menciptakan harmoni yang baik dalam bersosialisasi. (Han)