
Banjarnegara–Selasa, 15 Juli 2025 semangat membara terus dibawa oleh 6 siswa MTs N 1 Banjarnegara untuk mengikuti kegiatan Pelatihan dan Seleksi Peserta LCC Dan KKR (Kader Kesehatan Remaja). Mereka adalah anggota PMR Madya MTs N 1 Banjarnegara yang memiliki antusias tinggi untuk ambil bagian dalam menyuarakan kesadaran tentang kesehatan di kalangan generasi muda.
Pembekalan tersebut berlangsung dalam 2 hari, dimulai sejak 14-15 Juli 2025 dan berlokasi di SD Negeri 2 Kutabanjar. Kegiatan pelatihan diikuti oleh siswa dari berbagai SMP dan MTs di Kecamatan Banjarnegara. Pembina PMR MTs N 1 Banjarnegara, Erma Ratnaningrum turut antusias mendampingi kegiatan tersebut. Kepada tim warta Madtsansa Erma berpesan agar anak dapat mengikuti pelatihan secara maksimal.
“Tujuan mengikuti pelatihan KKR (Kader Kesehatan Remaja) adalah untuk memperkuat pemahaman dan partisipasi aktif generasi muda terkait berbagai isu kesehatan, yang nantinya diharapkan mampu tercetak agen-agen perubahan positif bagi kesehatan baik dalam lingkungan sekolah maupun masyarakat.” ucap Erma.
Adapun materi pelatihan mencakup berbagai isu penting kesehatan yang dipaparkan langsung oleh tim kesehatan dari Puskesmas. Ghaida salah satu peserta menceritakan berbagai materi yang diberikan diantaranya adalah Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang menekankan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Selain itu, peserta juga mendapatkan pemahaman mendalam tentang kesehatan reproduksi remaja, yang bertujuan untuk memberikan edukasi yang benar terkait masa pubertas, fungsi organ reproduksi, serta pentingnya menjaga kesehatan diri dari risiko penyakit menular.
Materi lain yang tak kalah penting adalah pencegahan anemia pada remaja putri. Peserta juga dibekali informasi tentang bahaya narkoba, termasuk jenis-jenis zat adiktif, dampaknya bagi kesehatan, serta cara menolak ajakan penyalahgunaan narkoba.
Tak hanya itu, semangat masih terus menyala di hari kedua pelatihan yang mengangkat topik kesehatan mental, mengingat pentingnya menjaga kestabilan emosi dan pikiran di usia remaja. Para peserta dilatih untuk mengenali tanda-tanda stres, cara mengelola emosi, dan pentingnya mencari bantuan jika mengalami tekanan psikologis. Gaida salah satu peserta sangat tertarik dengan materi kejiwaan.
“Materinya ada kejiwaan, terus ada STBM, tentang pencemaran air dan pengolahan sampah, lalu ada tentang UKS manfaatnya untuk penolong siswa, melayani warga sekolah. Saya sangat tertarik sama materi kesehatan jiwa karena ternyata ODGJ dan stres ada gelisah, cemas, gangguan jiwa itu bisa jadi bawaan ataupun muncul karena terlalu kebanyakan pikiran. Karena di sekolah beberapa anak ada yang memiliki sifat beda. Ada yang ingin berteman, ada juga yang cari perhatian ternyata ada sangkut pautnya dengan kepribadian” ungkap Ghaida.
Tak kalah penting, materi selanjutnya adalah tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Tim kesehatan Puskesmas Banjarnegara, Herlina megatakan pentingnya 5 pilar STBM sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan lingkungan.
“Peserta diharapkan supaya mempublikasikan perlaku yang ada dalam 5 pilar, dan melaksanakan pilar tersebut. Tantanganya di pilar nomor 5 (mengolah air limbah) masih banyak yang belum melaksanakan, karena kebanyakan limbah air yang dihasilkan dari rumah biasanya langsung dibuang.” terang Herlina.
Di akhir paparan, tim kesehatan me-review berbagai materi yang telah disampaikan dan menyampaikan agar terus mempelajari serta menerapkan materi yang diajarkan sebagai tindakan nyata. (han)