Seluruh Makanan Tradisional Ludes Terbeli, Orang Tua Wali Sukseskan Gelar Karya P5RA Madtsansa

Banjarnegara–Kurikulum merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakulikuler yang beragam dimana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Salah satu kegiatan kokurikuler yang berfokus pada pendekatan proyek untuk memperkuat upaya dalam mencapai kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah P5, yakni Proyek Penguatan Profil Pelajar Pelajar Pancasila.

P5 merupakan sistem pembelajaran yang bertujuan untuk mengamati dan menyelesaikan permasalahan di sekitar melalui lima aspek utama, yaitu: potensi diri, pemberdayaan diri, peningkatan diri, pemahaman diri, dan peran sosial.

Sementara P5RA, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pelajar Pancasila Rohmatan lil ‘Alamin dalam kurikulum merdeka di madrasah merupakan kemampuan pelajar yang memiliki sikap dan perilaku beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

P5 Rohmatan lil ‘Alamin menemukan jawaban atas pertanyaan mengenai peserta didik dengan kompetensi seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan indonesia. P5 Rohmatan lil ‘Aalamin berupaya menjadikan peserta didik sebagai penerus bangsa yang unggul dan produktif sesuai dengan visi pendidikan Indonesia. Adapun visi pendidikan Indonesia adalah mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian.

MTs Negeri 1 Banjarnegara kembali melaksanakan P5RA tema pertama di tahun pelajaran 2024/2025 dengan mengusung  “Wirausaha Tradisional Citarasa Sensasional” sebagai topik dari tema pertama yakni wirausaha. Dalam proyek ini seluruh siswa belajar membuat membuat makanan tradisional berbahan pangan lokal untuk kemudian diolah menjadi makanan bercitarasa sensasional yang siap dipasarkan.

Diawali dari menentukan bahan dasar yang merupakan bahan pangan lokal, kemudian mencari resep yang memiliki nilai jual tinggi hingga lanjut praktik pembuatan makanan dan kemudian praktik penjualan.

Hasil proyek P5RA pertama Madtsansa ini ditandai dengan kegiatan Gelar Karya yang dilaksanakan pada dua hari yakni Jumat Sabtu(18-19/10) di ruang aula Madtsansa dengan pembagian hati Jum’at untuk siswa kelas 7 dan hari Sabtu untuk kelas 8 dan 9. Gelar karya ini bertujuan memamerkan dan memasarkan hasil produksi kegiatan P5RA perdana Madtsansa kepada keluarga besar Madtsansa dan orang tua wali siswa.

Gelar Karya di hari Jum’at diawali dengan pembukaan oleh Kepala MTs Negeri 1 Banjarnegara dan dilanjutkan dengan kunjungan ke setiap stand dari masing-masing kelas. Dari kelas VII A hingga kelas VII J yang telah menyiapkan stand semenarik mungkin.

Yatiman menyampaikan rasa bangganya kepada seluruh siswa dan guru-guru Madtsansa yang telah sukses melaksanakan kegiatan P5RA untuk tema pertama.

“Hebat! Saya sangat bangga bahwasanya siswa Madtsansa telah berhasil memproduksi dan akan memasarkan makanan tradisional hasil kegiatan P5RA untuk tema pertama kita. Saya yakin, kelak kalian akan menjadi generasi unggul yang mampu menyelesaikan masalah dengan ide-ide kreatif.” ucap Yatiman mantap.

“Topik Wirausaha Tradisional Citarasa Sensasional ini insya Allah akan sangat bermanfaat untuk melatih jiwa enterpreneur kalian. Selain belajar giat, melalui P5RA ini kalian dapat mengembangkan bakat-bakat kalian yang lain seperti memasak hingga berbisnis online,” lanjut Yatiman dalam sambutannya.

Novia Fajriati Alqomar yang merupakan ketua pelaksana P5RA tema pertama MTs Negeri 1 Banjarnegara ini menyampaikan rasa syukurnya.

“Alhamdulillah, seluruh alur aktivitas dapat berjalan dengan lancar sesuai rencana. Dimulai dari pengenalan,  kontekstualisasi, aksi, refleksi dan tindak lanjut hingga hari ini dapat terlaksana gelar karya. Terima kasih kepada seluruh tim yang telah bekerjasama dan berjuang melaksanakan kegiatan P5RA tema pertama ini.” ucap Novia Fajriati Alqomar kepada tim warta Madtsansa.

Sementara menurut Anna Yulia Hartati salah satu orang tua wali dari siswa MTs Negeri 1 Banjarnegara yang juga merupakan dosen Unwahas Semarang menyampaikan antusiasnya.

“Alhamdulillah, saya belanja di beberapa kelas. Saya sangat mengapresiasi kegiatan P5RA Madtsansa. Melalui kegiatan P5RA ini anak bungsu saya dapat belajar mengolah makanan tradisional, dan hari ini akan praktik memasarkan. Tentu ini sangat bermanfaat bagi kehidupan anak-anak kita nantinya, tidak hanya dari kemanfaatan melatih jiwa enterpreneur-nya, tapi mereka juga dapat berlatih memasak sebagai bekal untuk masa depan mereka,” ungkap ibunda dari Shaumi Hana Sabrina siswa kelas 8A unggulan riset penuh semangat.(Lin)