
Banjarnegara–Kegiatan Purnawiyata siswa kelas IX MTs Negeri 1 Banjarnegara telah sukses digelar pada Sabtu (8/6). Prosesi yang mengambil tempat di Golden Ballroom Surya Yudha Banjarnegara ini menghadirkan pejabat nomor 1 di kantor kementerian agama kabupaten Banjarnegara, kasi penmad, pengawas madrasah, dan jajaran pengurus komite Madtsansa.
Perhelatan Purnawiyata dimulai tepat pukul 09.00 wib dengsn diawali dari kirab seluruh guru dan pegawai hingga diakhiri dengan pembuatan content untuk akun Tik Tok dengan tajuk Doa Madtsansa Untuk Palestina.
Sangatlah membahagiakan dan menjadi kehormatan bagi MTs Negeri 1 Banjarnegara dimana seluruh kegiatan wisuda didampingi secara penuh oleh seluruh tamu undangan tanpa terkecuali Kapala Kankemenag Kabupaten Banjarnegara.
Pembuatan content Tok Tok diikuti oleh seluruh yang hadir di Golden Ballroom Surya Yudha Banjarnegara. Dengan memegang bendera Palestina di handphone masing masing, doa dikumandangkan dalam suasana temaram diiringi pemutaran video pembantaian warga Palestina oleh tentara Israel.
Doa untuk Palestina dipandu oleh Abdul Majid yang diaminkan oleh seluruh yang hadir di Golden Ballroom Surya Yudha Banjarnegara dengan berderai air mata.
Linara selaku penanggung jawab acara Purnawiyata Madtsansa 2024 menyampaikan keterangannya seusai acara.
“Setiap tahun di kegiatan Purnawiyata kita selalu membuat content untuk akun Tik tok kita. Dan tahun ini, kita membuktikan kepedulian dan kecintaan kita kepada saudara saudara kita di Palestina dengan menggelar doa bersama. “ ungkap Linara.
Sementara menurut Rosikhun, pengurus komite Madtsansa bahwa kegiatan ini sangat inspiratif.
“Sangat inspiratif! Ini adalah salah satu bentuk perjuangan untuk agama kita tercinta. Ditengah suasana bahagia Purnawiyata, kita tetap harus mengingat saudara saudara yang tengah dibantai oleh zionis Israel. Semoga Allah SWT mengabulkan doa-doa kita. Madtsansa, teruslah mendunia!” ungkap sekretaris komite yang akrab disapa Kak Rosi.
Sementara menurut Abdul Majid yang memimpin doa bersama untuk Palestina mengaku sangat berdebar-debar dan terhanyut suasana.
“Masya Allah…saya terbawa suasana sehingga mengucapkan doa sambil bergetar menahan air mata. Kita tidak akan bisa merasakan penderitaan mereka, tidak bisa. Di sini kita masih bisa makan, minum dan tidur dengan nyaman. Sementara saudara saudara kita di Palestina… mereka sangatlah menderita. Maka sudah menjadi kewajiban kita sebagai sesama muslim untuk mendoakan sebagai bentuk bantuan yang paling mudah dilakukan. Semoga membawa keberkahan untuk kita semua,” ucap Abdul Majid. (Fy)